Beckham Putra dan Harapan Baru Garuda: Kluivert Percaya

Beckham Putra dan Harapan Baru Garuda: Kluivert Percaya, Indonesia Bersiap
Angin segar berembus ke arah Timnas Indonesia. Dari balik riuh Liga 1, muncul nama yang selama ini kerap disebut, tapi baru kali ini benar-benar diberi panggung besar: Beckham Putra. LGODEWA
Pelatih anyar Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, secara resmi memanggil pemain muda milik Persib Bandung tersebut untuk memperkuat tim Garuda, menggantikan Septian Satria Bagaskara yang harus menepi karena cedera.
Panggilan ini bukan sekadar pengganti darurat. Ini adalah bentuk kepercayaan, harapan, dan peluang. Bagi Beckham, ini bukan cuma debut di tim senior. Ini adalah lembaran baru.
Perubahan Peran yang Menjadi Kunci
Sejak Februari 2025, publik sepak bola nasional menyaksikan perubahan besar dalam cara Beckham bermain. Bojan Hodak, pelatih Persib Bandung, mengambil keputusan strategis: memindahkan Beckham dari posisi gelandang serang ke sayap.
Langkah itu terbukti jitu. Dalam formasi anyar, Beckham tampil lebih lincah, lebih bebas, dan lebih eksplosif. Ia mengoleksi 6 gol dan 3 assist hingga akhir musim, dengan 3 gol dan 2 assist disumbangkan dari posisi barunya. Statistik yang cukup meyakinkan untuk seorang pemain berusia 22 tahun.
Kluivert menyadari transformasi itu. Dalam wawancaranya di kanal YouTube resmi PSSI pada 26 Mei 2025, ia berkata tegas:
“Saya senang menyambut Beckham di Timnas. Posisi yang dia mainkan sangat krusial, dan dia bisa bermain sangat baik di antara lini.”
Bagi pelatih sekelas Kluivert, kata “krusial” tidak sembarangan diucapkan.
Potensi Besar di Lini Serang
Kini pertanyaannya: di mana Beckham akan dimainkan di bawah strategi Kluivert? Jika sang pelatih mempertahankan format permainan sayap cepat seperti yang ia tunjukkan dalam uji coba terakhir, maka Beckham bisa menjadi pengganti ideal untuk Ragnar Oratmangoen yang juga absen, atau bersaing langsung dengan pemain berpengalaman seperti Stefano Lilipaly dan Egy Maulana Vikri.
Namun, tidak hanya soal posisi. Ini tentang kepercayaan diri dan kesiapan mental menghadapi level tertinggi. Kluivert tampaknya telah melihat cukup banyak dari Beckham.
“Dia menunjukkan bahwa dia mampu melakukan hal-hal luar biasa. Saya rasa dia pantas mendapatkan kesempatan membuktikan diri di level tertinggi,” ujar Kluivert.
Ucapan yang menyiratkan satu pesan kuat: peluang tidak datang dua kali.
Beckham dan Beban Nama Besar
Beckham Putra bukan nama asing. Di balik ketenarannya di Bandung, ada beban—dan berkah—dari nama besar sang kakak, Gian Zola. Tapi kini publik tahu, Beckham bukan sekadar adik dari seorang bintang. Ia sedang membangun jalannya sendiri.
Panggilan ke Timnas bukan lagi mimpi, tapi kenyataan. Satu yang didorong oleh performa, bukan popularitas.
Publik sudah lama menunggu, dan akhirnya panggung itu terbuka. Kini tinggal bagaimana Beckham merespons dengan performa yang sama elegan dan efektifnya seperti di Persib.
Tantangan Besar di Level Tertinggi
Masuk ke Timnas bukan akhir, tapi justru awal dari ujian sesungguhnya. Kompetisi di lini serang Timnas Indonesia sangat ketat. Pemain muda harus tampil sempurna jika ingin mempertahankan tempat di skuad utama.
Beckham harus bersaing dengan para pemain yang lebih senior, lebih berpengalaman, dan lebih terbiasa dengan atmosfer internasional. Namun justru di situlah tantangannya: bagaimana dia bisa bertransformasi dari talenta menjadi tumpuan.
Penutup: Garuda Butuh Sayap Baru
Timnas Indonesia sedang dalam masa transisi. Di tengah persiapan menghadapi turnamen besar dan laga internasional, regenerasi pemain menjadi keharusan. Dalam peta regenerasi itu, nama Beckham Putra kini resmi masuk radar utama.
Patrick Kluivert telah menunjukkan keberaniannya untuk mempercayakan peran penting kepada pemain muda. Sekarang, semua mata tertuju pada Beckham. Mampukah ia menjawab kepercayaan itu?
Seperti kata seorang bijak, dalam sepak bola—seperti dalam hidup—yang muda harus bersinar, bukan hanya berani tampil. Dan kini, giliran Beckham Putra melangkah ke tengah sorotan.