Jadi Tawa Bahagia! Awalnya Martinez Ubah Tangis di Leg Pertama

Jadi Tawa Bahagia! Awalnya Martinez Ubah Tangis di Leg Pertama
Di dunia sepak bola, tidak semua air mata bermuara pada kesedihan. Lautaro Martinez adalah buktinya. Striker Inter Milan itu sempat dilanda duka mendalam, bukan karena kekalahan, melainkan karena ketakutan tak bisa tampil di laga penting—leg kedua semifinal Liga Champions melawan Barcelona. Namun malam di San Siro justru menorehkan cerita berbeda LIGALGO.
Pada leg pertama yang berlangsung di Camp Nou, pertandingan berjalan sengit dan berakhir imbang 3-3. Sayangnya, Martinez keluar lapangan dengan memegang paha, tanda cedera otot yang tak bisa dianggap remeh. Banyak yang meragukan ia bisa pulih tepat waktu. Ketidakhadirannya saat Inter menang tipis atas Hellas Verona 1-0 di Serie A pada Minggu (4/5/2025) makin mempertegas kekhawatiran publik.
Namun malam Rabu (7/5/2025) dini hari WIB, keraguan itu terbantahkan. Martinez tidak hanya tampil di San Siro, ia mencetak gol pembuka, menjadi roh permainan, dan ikut mengantarkan Inter Milan meraih kemenangan 4-3 atas Barcelona—sekaligus tiket ke final Liga Champions.
Gol dan Perjuangan: Lautaro Bangkit dari Ketidakpastian
Berbicara kepada media usai pertandingan, Martinez tak bisa menyembunyikan emosinya. “Saya menangis setelah leg pertama. Bukan karena hasilnya, tapi karena takut tak bisa membantu tim,” ungkapnya.
Bersama tim medis, Martinez menjalani pemulihan intensif. Tak ada malam tanpa terapi, tak ada siang tanpa latihan penguatan otot. Dan ketika namanya kembali tercantum dalam daftar starter, stadion San Siro pun bersorak lega.
Pada menit ke-21, ia mencetak gol yang membuka jalan kemenangan. Bukan hanya itu, pergerakan cerdiknya di kotak penalti membuat bek Barcelona panik hingga terjadi pelanggaran yang berbuah penalti. Hakan Calhanoglu mengeksekusi tendangan itu dengan dingin, dan Inter unggul 2-0.
Martinez akhirnya ditarik keluar pada menit ke-71, digantikan Mehdi Taremi. Meski belum pulih sepenuhnya, kontribusinya sudah sangat menentukan.
Dua Final dalam Tiga Tahun, Lautaro Ingin Akhiri dengan Gelar
Kemenangan atas Barcelona membawa Inter Milan ke final Liga Champions—yang kedua kalinya dalam tiga musim terakhir. Pada final 2023, mereka harus mengakui keunggulan Manchester City. Lautaro Martinez, yang juga jadi bagian skuad saat itu, tak ingin kisah serupa terulang.
“Kami belajar banyak dari pengalaman sebelumnya. Kami datang ke final kali ini dengan lebih dewasa, lebih siap,” ujar sang kapten.
Perjalanan Inter musim ini memang penuh warna. Setelah keluar dari fase grup sebagai runner-up, mereka mengalahkan lawan-lawan berat seperti Atletico Madrid dan Bayern Munich sebelum berjumpa Barcelona di semifinal. Kini, satu langkah terakhir harus dituntaskan untuk mengangkat trofi Si Kuping Besar.
Martinez, Simbol Keteguhan Inter Milan
Lebih dari sekadar pencetak gol, Lautaro Martinez telah menjadi simbol keteguhan Inter Milan. Kepemimpinannya di lapangan, dedikasinya dalam pemulihan, hingga semangat juangnya saat tim membutuhkannya adalah cerita yang pantas dikenang.
Ia bukan hanya striker Argentina yang pandai mencetak angka. Ia adalah jiwa dari Nerazzurri yang tak pernah berhenti bertarung—meski tubuh sempat memaksanya untuk diam. Ketika mentalitas menjadi kunci, Lautaro menjawabnya dengan aksi nyata.
Jadi Tawa Inter Milan Siap Hadapi Final
Laga final tinggal menghitung hari. Lawan belum diumumkan secara resmi, tetapi baik itu Manchester City atau Real Madrid, Inter Milan sudah bersiap. Dan di garis depan, Lautaro Martinez akan kembali berdiri. Kali ini, bukan dalam bayang-bayang cedera, tetapi dengan keyakinan penuh bahwa tangis leg pertama kini telah berubah menjadi tawa kemenangan.