Tak Bisa Dilupakan! Eden Hazard Punya Satu Penyesalan Ini di Chelsea

Tak Bisa Dilupakan! Eden Hazard Punya Satu Penyesalan Ini di Chelsea
Karier Eden Hazard di Chelsea sering kali dipandang sebagai salah satu yang paling bersinar dalam sejarah klub. Datang dari Lille pada tahun 2012, Hazard langsung mencuri perhatian Premier League dengan kecepatan, kelincahan, dan kreativitasnya yang luar biasa. Selama tujuh musim berseragam biru, Hazard menjadi ikon Stamford Bridge yang disegani lawan dan dicintai oleh fans. idcjoker
Namun di balik deretan gelar dan gol indah yang ia persembahkan, ada satu penyesalan yang masih menghantui pemain asal Belgia tersebut. Dalam wawancara terbarunya bersama akun TikTok Ballon d’Or, Hazard mengakui bahwa kegagalan menjuarai Liga Champions bersama Chelsea pada tahun 2019 menjadi luka yang belum sembuh dalam kariernya.
Pada musim itu, Chelsea bahkan tidak ikut berlaga di Liga Champions karena hanya finis kelima di Premier League musim sebelumnya, ketika Antonio Conte menutup musim terakhirnya di London Barat. Hazard dan kawan-kawan harus puas berlaga di Liga Europa, yang akhirnya mereka menangkan. Meski meraih trofi itu, Hazard menyadari bahwa momen tersebut tak bisa menutupi rasa pahitnya karena gagal mencicipi kejayaan di ajang paling elite Eropa bersama The Blues.
Eden Hazard: Pemain Terbaik Chelsea
Lebih dari sekadar gelar, Hazard memberikan warna yang khas di lapangan: dribel maut, assist cerdas, serta gol-gol yang sering kali datang di saat krusial.Pemain asal Belgia itu menjadi roh permainan.
Bahkan saat performa tim secara keseluruhan menurun, Hazard tetap tampil konsisten dan menjadi pembeda. Banyak fans dan pundit menganggapnya sebagai pemain terbaik Chelsea dalam era modern. Namun kegagalan di musim 2019 menjadi penyesalan terbesar yang masih terbawa hingga kini.
Tak Pernah Capai Podium Ballon d’Or
Meski disebut-sebut sebagai salah satu pemain terbaik dunia pada masa keemasannya, Eden Hazard tidak pernah berhasil menembus podium Ballon d’Or. Salah satu faktor yang diyakini menghambatnya adalah kegagalannya di level Eropa.
Tidak adanya trofi Liga Champions di lemari penghargaannya bersama Chelsea membuat Hazard kerap dipandang satu tingkat di bawah Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, atau bahkan Neymar dan Luka Modric pada masa itu.
Ballon d’Or yang Tak Kunjung Hadir
Dalam wawancaranya, Hazard menuturkan bahwa salah satu impian terbesarnya adalah menyabet Ballon d’Or. Namun, kenyataan berkata lain. Meskipun tampil gemilang di liga domestik dan menjadi pemain kunci di timnas Belgia, trofi individu bergengsi itu tak pernah benar-benar mendekat.
Hazard menunjukkan performa gemilangnya di beberapa Piala Dunia 2018. Tapi lagi-lagi, tidak adanya gelar Liga Champions membuatnya sulit menyaingi para kandidat kuat lainnya yang tampil di ajang tersebut dengan gemilang.
Kini setelah pensiun, Hazard bisa melihat kembali perjalanan kariernya dengan bangga—tetapi juga dengan sedikit getir. Impian Ballon d’Or dan trofi Liga Champions bersama Chelsea adalah dua hal yang terus menghantuinya, bahkan setelah lembaran karier profesionalnya ditutup.
Eden Hazard akan selalu dikenang sebagai legenda Chelsea, pemain yang mampu menyihir penonton dengan kualitasnya dan membawa klub menuju banyak kesuksesan domestik. Namun seperti yang ia akui sendiri, karier yang luar biasa itu tetap menyisakan ruang kosong—ruang yang seharusnya diisi dengan trofi Liga Champions dan pengakuan individu tertinggi seperti Ballon d’Or.
Meski demikian, Hazard tetaplah inspirasi bagi banyak pemain muda, terutama mereka yang ingin menjadi bintang tanpa perlu bergabung dengan tim bertabur bintang sejak awal. Ia membuktikan bahwa kerja keras, loyalitas, dan kecintaan terhadap permainan bisa menjadikan seseorang legenda, bahkan tanpa trofi yang sempurna.