Man United Krisis, Kekayaan Bos MU Terkaya di Inggris Ikut Anjlok!

Man United Krisis, Kekayaan Bos MU Terkaya di Inggris Ikut Anjlok!

Man United Krisis, Kekayaan Bos MU Terkaya di Inggris Ikut Anjlok!

Manchester United tengah menghadapi masa sulit, tidak hanya dari sisi performa di lapangan, tetapi juga dari sisi finansial dan kepemilikan. Dalam perkembangan terbaru yang mengejutkan, kekayaan Sir Jim Ratcliffe, pemilik minoritas MU, dilaporkan mengalami penurunan drastis. Hal ini menambah daftar panjang krisis yang kini menyelimuti klub raksasa Inggris tersebut. idcjoker

Ratcliffe, miliarder asal Inggris sekaligus pemilik perusahaan kimia raksasa INEOS, resmi menjadi pemegang saham minoritas Manchester United pada akhir 2023. Sejak saat itu, ia mulai melakukan perubahan besar-besaran di tubuh klub, mulai dari manajemen, infrastruktur, hingga efisiensi anggaran. Namun, penurunan kekayaan pribadinya dalam setahun terakhir menjadi sorotan tajam dari media dan publik.

Anjlok Rp 140 Triliun

Kekayaan Ratcliffe mengalami penurunan sekitar £6,473 miliar atau setara dengan Rp140 triliun, Penurunan ini tidak hanya berdampak pada posisinya sebagai orang terkaya di Inggris, tetapi juga memicu pertanyaan tentang stabilitas finansial klub yang kini sedang berbenah besar-besaran.

Penurunan ini disinyalir terkait dengan kondisi ekonomi global, tekanan industri energi dan kimia, serta besarnya pengeluaran pribadi Ratcliffe dalam proyek-proyek ambisius, termasuk keterlibatannya di Manchester United. Investasi besar dalam klub sepak bola elit seperti MU tentu membawa risiko besar, terutama di tengah performa tim yang belum stabil.

Ratcliffe, meskipun hanya memegang sekitar 25% saham di MU, kini menjadi tokoh sentral dalam pembenahan klub. Namun, laporan keuangan terbaru menunjukkan bahwa pengelolaan klub membutuhkan sokongan finansial yang sangat besar, dan penurunan nilai kekayaan pribadinya tentu menjadi tantangan tersendiri.

 

MU Jalani Kebijakan Ketat Penghematan

Sejak Ratcliffe bergabung dengan struktur kepemilikan MU, klub menjalankan berbagai kebijakan penghematan yang cukup ekstrem. Salah satu yang paling mencolok adalah pemutusan hubungan kerja terhadap ratusan staf di berbagai departemen. 

Tak hanya itu, MU juga menaikkan harga tiket pertandingan musim depan, memicu protes dari sebagian pendukung setia mereka. Kenaikan harga ini dinilai tidak seimbang dengan prestasi tim yang masih belum menunjukkan konsistensi, khususnya di kancah Eropa.

Yang paling disorot, kebijakan penghematan juga memengaruhi persiapan tim jelang final Liga Europa. Sumber internal menyebutkan bahwa alokasi dana untuk logistik dan fasilitas latihan menjelang laga penting tersebut mengalami pemotongan signifikan, yang berpotensi berdampak langsung pada performa pemain di lapangan.

Peringkat Ratcliffe Merosot 

Ratcliffe adalah orang paling kaya nomor satu di Inggris. Sayangnya, saat ini peringkat kekayaannya pun menurun drastis, hingga harus menempati posisi ke-7 dari daftar orang terkaya di Inggris. Banyak pihak mengaitkan hal ini dengan pemborosan investasi di dunia olahraga, termasuk sepak bola dan balap Formula 1.

Walau demikian, sang bos MU tetap berkomitmen terhadap MU. Rencana Pembangunan stadion baru pengganti Old Trafford pun tetap berjalan di tengah kondisi keuangan pribadinya yang menurun.

Namun banyak pengamat ekonomi menilai langkah tersebut berisiko tinggi, mengingat kondisi keuangan pribadi dan klub belum stabil. Jika tidak ditangani dengan hati-hati, MU bisa saja kembali menghadapi masa-masa sulit seperti yang mereka alami pada awal dekade ini.

Krisis yang melanda Manchester United saat ini tak hanya terlihat di dalam lapangan, tetapi juga mencuat dari sisi kepemilikan dan finansial. Di tengah impian membangun kembali kejayaan klub, tantangan besar kini menghadang.

Dengan banyaknya proyek ambisius dan kebijakan efisiensi yang belum tentu disukai semua pihak, MU harus berhati-hati dalam melangkah. Apakah krisis ini akan menjadi awal dari kebangkitan, atau justru titik balik menuju kemerosotan lebih dalam? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *