Jenner dan Struick Selamatkan Klub di Eredivisie

Jenner dan Struick Selamatkan Klub di Eredivisie

Jenner dan Struick Selamatkan Klub di Eredivisie

Musim kompetisi Liga Belanda 2024/2025 menghadirkan beragam cerita menarik, tidak hanya dari perebutan gelar juara atau kompetisi antarklub besar, tetapi juga dari perjuangan tim-tim papan bawah yang berusaha keras untuk menghindari degradasi IDNSCORE

Di tengah situasi penuh tekanan itu, dua pemain yang memiliki keterkaitan erat dengan sepak bola Indonesia berhasil mencuri perhatian. Mereka adalah Ivar Jenner dan Rafael Struick dua nama yang belakangan ini menjadi andalan Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert.

Kabar baik datang pada akhir musim ini: kedua pemain tersebut berhasil membawa klub masing-masing bertahan di Eredivisie, kasta tertinggi sepak bola Belanda. Keberhasilan ini tentu menjadi kabar menggembirakan, bukan hanya bagi para penggemar klub mereka, tetapi juga untuk pencinta sepak bola tanah air yang mengikuti perkembangan para pemain diaspora Indonesia di luar negeri.

Ivar Jenner: Pilar Tengah FC Utrecht yang Makin Matang

Ivar Jenner, gelandang bertahan yang dikenal karena kemampuannya menjaga ritme permainan dengan tenang, menunjukkan kemajuan signifikan sepanjang musim ini. Meski usianya masih tergolong muda, pemain keturunan Indonesia-Belanda ini mampu menunjukkan kedewasaan di lapangan, terutama saat timnya menghadapi pertandingan-pertandingan krusial yang menentukan posisi mereka di papan bawah klasemen.

FC Utrecht sempat tergelincir ke zona bahaya menjelang akhir musim. Serangkaian hasil imbang dan kekalahan membuat posisi mereka sempat berada di ujung tanduk. Namun, performa solid dari para pemain muda, termasuk Jenner, menjadi penentu keberhasilan tim bertahan di Eredivisie. Jenner tercatat tampil dalam lebih dari 20 laga musim ini, dengan kontribusi bertahan yang konsisten serta akurasi umpan yang cukup tinggi di lini tengah.

Bagi Jenner, bertahan di Eredivisie berarti menjaga peluangnya terus bermain di level kompetisi yang berkualitas dan menambah pengalaman penting sebelum kembali membela Timnas Indonesia di ajang internasional seperti Kualifikasi Piala Dunia atau Piala Asia.

Rafael Struick: Kecepatan di Sayap Kiri yang Bikin Lawan Ketar-Ketir

Sementara itu, Rafael Struick, yang bermain sebagai penyerang sayap untuk ADO Den Haag meski sempat lebih banyak tampil di Eerste Divisie (kasta kedua) akhirnya mencatatkan akhir musim yang membahagiakan. Klubnya sukses menempati posisi aman setelah melalui playoff dramatis untuk mempertahankan tempat mereka di Eredivisie.

Meski ADO Den Haag tidak sepopuler klub-klub seperti Ajax atau PSV, perjuangan mereka untuk tetap berada di papan atas layak diacungi jempol. Struick berkontribusi penting dengan sejumlah assist dan pergerakan cepatnya yang kerap merepotkan pertahanan lawan. Ia bahkan sempat mencetak satu gol penentu dalam laga penting menjelang akhir musim, yang membuat klubnya lolos dari ancaman degradasi secara langsung.

Pelatih ADO sempat memuji Struick atas dedikasinya, terutama saat tekanan begitu besar di laga-laga akhir musim. “Ia tidak hanya cepat, tetapi juga pintar membaca situasi. Pemain muda seperti dia punya potensi besar untuk berkembang lebih jauh,” ujar pelatih tersebut dalam konferensi pers usai laga playoff.

Dampak Positif bagi Timnas Indonesia

Kesuksesan dua pemain ini bertahan di liga top Eropa tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Kedua pemain ini menjadi contoh nyata bahwa pemain berdarah Indonesia mampu bersaing di level kompetisi yang lebih tinggi. Hal ini penting dalam membangun mentalitas, kualitas, dan visi bermain yang lebih matang saat kembali membela Garuda.

Pelatih Shin Tae-yong sendiri beberapa kali menyebut pentingnya menit bermain bagi pemain-pemain diaspora. Semakin sering mereka bermain di liga berkualitas, semakin besar pula dampak positif yang bisa mereka bawa ke dalam tim nasional. Dengan bertahannya Jenner dan Struick di Eredivisie, harapan akan penampilan lebih solid dari Timnas Indonesia ke depannya menjadi semakin besar.

Menatap Musim Depan

Musim 2024/2025 menjadi pelajaran berharga bagi Jenner dan Struick. Keduanya telah merasakan tekanan kompetisi, kerasnya persaingan di zona bawah, serta pentingnya menjaga konsistensi sepanjang musim. 

Kini, mereka memiliki waktu untuk beristirahat sejenak sebelum kembali menjalani pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia. Musim depan tentu akan menjadi tantangan baru. Jika perkembangan mereka terus stabil, bukan tidak mungkin klub-klub besar Eredivisie akan mulai melirik jasa mereka.

Bagi para penggemar sepak bola Indonesia, kisah dua pemain ini adalah pengingat bahwa kerja keras dan dedikasi bisa membuka jalan, bahkan di panggung sepak bola Eropa. Semoga, kisah sukses Jenner dan Struick bisa memotivasi pemain muda lainnya untuk terus bermimpi dan berjuang lebih keras demi membawa nama Indonesia semakin dikenal di dunia sepak bola internasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *