Mencuatnya Kolo Muani! Vlahovic Tersisih!

Mencuatnya Kolo Kedatangan Randal Kolo Muani di Juventus membawa gelombang perubahan besar bagi lini serang Bianconeri. Perlahan tapi pasti, kehadiran striker asal Prancis ini mulai meredupkan sinar Dusan Vlahovic, yang sebelumnya diproyeksikan sebagai ujung tombak utama Juventus. Situasi ini tentu memunculkan berbagai pertanyaan tentang masa depan Vlahovic di klub raksasa Italia tersebut LIGALGO LINK GACOR DAN AMAN.
Melesatnya Kolo Muani, Meredupnya Vlahovic
Sejak direkrut dari Paris Saint-Germain pada bursa transfer Januari lalu, Kolo Muani langsung menunjukkan ketajamannya. Lima gol dalam tiga laga Serie A, termasuk dua gol krusial yang memastikan kemenangan 2-1 atas Como, menjadi bukti nyata bahwa ia bukan sekadar pemain tambahan. Performa apiknya membuatnya cepat menjadi favorit di mata pelatih dan suporter.
Sebaliknya, Vlahovic justru semakin tersisih. Striker Serbia itu hanya sekali turun sebagai starter sejak kedatangan Kolo Muani, itupun terjadi dalam laga Liga Champions melawan Benfica, di mana Juventus terpaksa memainkan Vlahovic karena keterbatasan registrasi pemain anyar untuk fase gugur. Situasi ini sangat berbeda dari harapan awal ketika Juventus mendatangkannya dari Fiorentina pada 2022 dengan harga mahal.
Bagi Juventini, perubahan ini lebih dari sekadar taktik. Ini adalah transformasi identitas lini depan. Vlahovic yang dulu diproyeksikan sebagai simbol serangan Juventus kini harus menghadapi kenyataan bahwa perannya mulai tergeser oleh kehadiran Kolo Muani.
Formasi Dua Penyerang: Mungkinkah?
Pelatih Thiago Motta kini tengah mencari formula terbaik agar Vlahovic dan Kolo Muani bisa bermain bersama. Eksperimen sudah dilakukan dalam laga melawan Empoli, di mana Vlahovic masuk sebagai pengganti pada babak kedua. Namun, implementasi formasi dengan dua striker masih menjadi tanda tanya besar.
Dalam skema tradisional 4-3-3 yang sering digunakan Juventus, hanya ada satu posisi utama untuk seorang penyerang tengah. Jika ingin memainkan keduanya, Motta harus berani mengubah sistem menjadi 4-4-2 atau 3-5-2, yang berarti mengorbankan satu pemain sayap atau gelandang serang.
Secara gaya bermain, Kolo Muani memiliki keunggulan dalam kecepatan, dribel, dan mobilitas yang membuatnya lebih fleksibel dibanding Vlahovic, yang lebih mengandalkan fisik dan penyelesaian akhir di dalam kotak penalti. Perbedaan karakteristik ini sebenarnya bisa saling melengkapi, tetapi pertanyaannya adalah apakah Juventus siap mengubah taktik demi mengakomodasi keduanya?
Mencuatnya Kolo Bertahan atau Berpisah?
Kontrak Vlahovic masih berlaku hingga Juni 2026, tetapi spekulasi tentang masa depannya mulai bermunculan. Arsenal dan Manchester United disebut-sebut memantau situasi ini dengan cermat.
Arsenal yang masih mencari solusi untuk lini depan mereka melihat Vlahovic sebagai target potensial, terutama setelah gagal mendapatkannya pada bursa transfer sebelumnya. Sementara itu, Manchester United membutuhkan tambahan striker tajam guna meningkatkan daya dobrak mereka, terutama setelah performa Rasmus Højlund yang masih naik-turun.
Jika Juventus tidak segera memberi kepastian soal peran Vlahovic di dalam tim, bukan mustahil bahwa sang striker akan memilih untuk hengkang lebih cepat dari yang diperkirakan. Klub tentu tak ingin kehilangan aset berharganya, tetapi di sisi lain, mempertahankan pemain yang tidak mendapatkan cukup waktu bermain juga bisa menjadi masalah.
Mencuatnya Kolo Akhir yang Tak Terelakkan?
Kolo Muani telah menjelma menjadi pusat perhatian di lini serang Juventus, sementara Vlahovic mulai kehilangan tempatnya. Klub masih berusaha mencari keseimbangan antara keduanya, tetapi waktu terus berjalan, dan keputusan harus segera diambil.
Apakah Vlahovic akan memilih untuk bertahan dan berjuang merebut kembali tempatnya di skuad utama? Atau justru ia akan mencari panggung baru demi menyelamatkan kariernya? Jawaban atas pertanyaan ini kemungkinan akan segera terungkap dalam beberapa bulan ke depan, terutama menjelang bursa transfer musim panas.
Bagi Juventus, tantangannya adalah menemukan solusi terbaik agar tidak kehilangan daya gedor yang mereka miliki. Sementara bagi Vlahovic, keputusan ini bisa menjadi momen krusial dalam perjalanan kariernya sebagai seorang striker top Eropa.