oh Joao Felix! Kau Suka Datang dan Pergi

oh Joao Felix! Kau Suka Datang dan Pergi dengan Tiba-Tiba
Chelsea kembali merampingkan skuadnya. Nama Joao Felix kini masuk dalam daftar pemain yang dipinjamkan. Januari 2025, bintang Portugal itu resmi merapat ke AC Milan dengan status pinjaman hingga akhir musim, tanpa opsi pembelian permanen IDCJOKER Slot Online.
Felix seperti burung yang terus mencari sarangnya. Berkelana dari satu klub ke klub lain, tapi tak pernah benar-benar menetap. Dari Atletico Madrid ke Chelsea, sempat singgah di Barcelona, kini ia mencoba peruntungannya di Serie A.
Dari Wonderkid ke Spesialis Pinjaman
Pernah disebut sebagai permata Portugal, Felix mencuri perhatian saat masih berseragam Benfica. Atletico Madrid tak ragu menggelontorkan 127 juta euro (sekitar Rp 2,1 triliun) pada 2019 untuk membawanya ke Wanda Metropolitano.
Namun, ekspektasi tinggi tak selalu berjalan mulus. Skema Diego Simeone yang ketat dan pragmatis tidak memberi ruang bagi kebebasan Felix. Ia lebih sering tersisih daripada bersinar.
Dipinjamkan ke Chelsea pada 2023, lalu ke Barcelona, ia kembali ke London hanya untuk akhirnya dibeli permanen oleh The Blues dengan harga 52 juta euro (sekitar Rp 881 miliar) pada 2024. Tapi, kepemilikan permanen tak serta-merta menjamin tempat utama. Chelsea penuh sesak dengan pemain bertalenta, dan Felix kembali harus mencari panggungnya.
Petualangan Singkat di Chelsea
Felix telah bekerja di bawah tiga pelatih berbeda di Chelsea:
- Frank Lampard
- Graham Potter
- Enzo Maresca
Dari ketiganya, Enzo Maresca tampaknya yang paling berhasil mengoptimalkan potensinya. Felix mencatatkan 7 gol dan 2 assist dalam 20 pertandingan di bawah Maresca. Namun, statistik itu belum cukup untuk menjadikannya pilihan utama.
Persaingan di Stamford Bridge Terlalu Ketat
Chelsea bukan tempat yang mudah bagi seorang pemain untuk berkembang. Kompetisi di lini serang sangat sengit:
- Cole Palmer sebagai gelandang serang.
- Sancho, Neto, dan Madueke sebagai winger.
- Jackson, Nkunku, dan Guiu di lini depan.
Felix berada dalam situasi sulit. Terlalu bagus untuk dicadangkan, tapi tak cukup meyakinkan untuk dijadikan pemain utama. Keputusan pun diambil: ia menerima pinangan AC Milan.
Felix: Fleksibel tapi Membingungkan?
Kemampuan Felix bermain di berbagai posisi sebenarnya menjadi nilai tambah. Maresca pernah memuji fleksibilitasnya di lini serang. Namun, di sisi lain, justru fleksibilitas ini membuatnya tak punya peran yang jelas.
Ketika diasuh Frank Lampard, Felix seperti puzzle yang belum menemukan tempatnya dalam susunan taktik. Fleksibilitasnya berubah menjadi ketidakpastian. Bermain di berbagai posisi, tapi tak ada yang benar-benar miliknya.
Mengapa Milan?
Keputusan bergabung dengan AC Milan tentu bukan tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang membuat Felix melihat peluang di San Siro:
- Menit Bermain Lebih Banyak: Di Chelsea, ia hanya pilihan kedua atau ketiga. Di Milan, kansnya untuk menjadi starter lebih besar.
- Gaya Bermain yang Lebih Cocok: Serie A dikenal dengan pendekatan taktis dan teknis. Sesuatu yang bisa lebih mendukung permainan Felix dibandingkan intensitas Premier League.
- Milan Butuh Kreativitas: Rossoneri tengah mencari pemain yang bisa menambah daya ledak di lini serang. Felix bisa menjadi jawaban.
oh Joao Setelah Masa Pinjaman, Apa Selanjutnya?
Meskipun hanya dipinjamkan, Felix masih menyimpan ambisi untuk kembali ke Chelsea. Ia berharap, petualangan di Milan bisa menjadi jalan untuk membuktikan bahwa dirinya masih layak berada di level tertinggi.
Namun, semuanya tergantung pada performanya. Jika ia sukses di Serie A, bukan tak mungkin Milan akan mencoba mengamankan jasanya secara permanen, atau klub lain mengajukan tawaran lebih menarik.
Chelsea sendiri masih terus membangun ulang tim di bawah arahan Maresca. Jika Felix bisa membuktikan diri, Stamford Bridge mungkin masih menyisakan tempat untuknya.
Joao Felix adalah potret pemain yang masih mencari rumah sejatinya. Dari wonderkid termahal hingga spesialis pinjaman, kariernya seakan berjalan di jalan yang penuh tikungan.
Di Milan, ia punya kesempatan untuk membalikkan narasi. Jika ia mampu bersinar, masa depannya bisa lebih jelas. Namun, jika kembali tersandung, mungkin Felix akan terus menjadi pemain yang datang dan pergi.
Akankah Milan menjadi titik balik? Atau hanya sekadar persinggahan sebelum ia kembali melanjutkan petualangan? Jawabannya ada di sisa musim ini.