Carabao Cup Itu, Kata Mikel Arteta Sulit!

Carabao Cup Itu, Kata Mikel Arteta Sulit!
Arsenal kembali dihadapkan pada tembok besar di Carabao Cup. Kamis (6/2) dini hari nanti, The Gunners harus menghadapi Newcastle United di leg kedua semifinal. Kekalahan 0-2 di leg pertama membuat langkah menuju final semakin terjal. Tidak ada aturan gol tandang di ajang ini, artinya jika agregat berimbang setelah waktu normal, pertandingan akan berlanjut ke extra time dan bahkan adu penalti IDNSCORE Freespin.
Di satu sisi, Arsenal datang dengan kepercayaan diri usai menggulung Manchester City 5-1 di Premier League. Namun, manajer Mikel Arteta tetap menegaskan: Carabao Cup bukan kompetisi yang mudah.
Sejarah yang Tak Selalu Bersahabat
Arsenal dan Carabao Cup? Hubungan keduanya bisa dibilang rumit. Gelar terakhir mereka di turnamen ini terjadi pada 1993, kala masih bernama Piala Liga Inggris. Sejak saat itu, tiga kali Arsenal mencapai final, tiga kali pula mereka pulang dengan tangan hampa:
- 2007: Kalah 1-2 dari Chelsea.
- 2011: Tumbang dramatis 1-2 dari Birmingham City.
- 2018: Takluk 0-3 dari Manchester City.
Sebagai tim dengan sejarah panjang dan prestasi mentereng di Premier League maupun FA Cup, Arsenal kerap menemukan tantangan ekstra di kompetisi ini.
Tantangan Arsenal di Semifinal
- Newcastle Sedang On Fire
The Magpies menunjukkan ketangguhan mereka di leg pertama, memanfaatkan kelemahan Arsenal dengan efektif. Dengan keunggulan agregat 2-0, Newcastle hanya perlu tampil disiplin untuk mengamankan tiket ke final.
- Jadwal Padat, Rotasi Jadi Kunci
Arsenal sedang dalam periode sibuk. Selain Premier League, mereka juga harus membagi fokus ke kompetisi Eropa. Arteta harus meramu strategi dengan cermat agar timnya tetap segar dan bisa tampil maksimal.
- Lini Serang Harus Tampil Efektif
Mengalahkan Manchester City dengan skor mencolok adalah prestasi, tetapi menembus pertahanan Newcastle adalah tantangan berbeda. Lini serang Arsenal, dari Bukayo Saka hingga Gabriel Jesus, harus tampil klinis jika ingin mengejar ketertinggalan.
Arteta: “Kami Tidak Akan Menyerah”
Di tengah tantangan berat, Arteta tetap optimis. “Kami tahu ini akan sulit, tetapi kami adalah Arsenal. Kami akan berjuang sampai akhir,” tegasnya dalam konferensi pers.
Ia menyoroti peran pemain senior dan energi anak muda sebagai faktor kunci dalam duel nanti. Pengalaman Granit Xhaka dan kecerdikan Martin Ødegaard bisa menjadi pembeda.
Strategi Arsenal: Menyerang atau Pulang?
Jika ingin membalikkan keadaan, Arsenal harus menerapkan strategi cerdas:
- Menekan sejak menit awal: Gol cepat akan menghidupkan asa dan meningkatkan kepercayaan diri.
- Memanfaatkan kreativitas gelandang: Ødegaard dan Saka harus menemukan celah di lini belakang Newcastle.
- Pertahanan harus disiplin: Newcastle bisa saja bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik. Saliba dan Gabriel harus tetap waspada.
Penentuan Nasib di Emirates
Carabao Cup selalu jadi tantangan berat bagi Arsenal. Namun, peluang belum sepenuhnya tertutup. Jika strategi berjalan sesuai rencana dan semangat juang tetap menyala, bukan tidak mungkin The Gunners menuliskan kisah comeback bersejarah.
Bisakah Arsenal kembali ke final setelah enam tahun? Jawabannya akan terungkap di Emirates Stadium, Kamis dini hari nanti.