Amorim Frustrasi Karena Ulah Rashford

Amorim Frustrasi Karena Ulah Rashford
Marcus Rashford kini bukan lagi nama utama di daftar pemain Manchester United. Keputusan klub untuk meminjamkannya ke Aston Villa pada bursa transfer musim dingin 2025 menegaskan satu hal: kebersamaannya dengan Setan Merah tak lagi seindah dulu IDNSCORE Pasti Profit.
Sejak Ruben Amorim mengambil alih kursi pelatih, peran Rashford perlahan terkikis. Terakhir kali ia berseragam Manchester United dalam laga resmi terjadi pada 12 Desember 2024. Setelah itu, ia tak lagi masuk dalam rencana Amorim. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?
Frustrasi Amorim: Rashford Bukan Lagi Prioritas
Menurut laporan dari jurnalis Sky Sports, Melissa Reddy, Ruben Amorim merasa frustrasi dengan Rashford, baik dari segi profesionalisme maupun performa di lapangan. Ada beberapa alasan utama di balik keputusannya mencoret nama Rashford dari daftar pemain utama:
1. Gaya Hidup yang Bertolak Belakang dengan Filosofi Tim
Amorim dikenal sebagai pelatih yang mengutamakan kedisiplinan dan etos kerja. Sayangnya, Rashford dianggap kurang serius dalam menjaga kebugaran dan profesionalismenya. Kebiasaannya di luar lapangan dinilai bertolak belakang dengan standar yang diterapkan oleh Amorim.
2. Minimnya Determinasi dan Mentalitas Bertarung
Di dalam lapangan, Rashford juga dinilai kurang menunjukkan gairah bertanding. Amorim membutuhkan pemain dengan mentalitas juara, seseorang yang siap berjuang habis-habisan. Namun, Rashford justru tampak kehilangan nyala api dalam permainannya.
3. Pernyataan yang Memperkeruh Suasana
Situasi makin rumit setelah Rashford mengeluarkan pernyataan yang menyiratkan keinginannya untuk mencari tantangan baru. Dalam sebuah wawancara, ia mengaku siap meninggalkan Manchester United. Pernyataan ini tentu semakin memperkuat keyakinan Amorim bahwa Rashford bukan bagian dari proyek jangka panjangnya.
Aston Villa: Persinggahan atau Awal Baru?
Manchester United memilih opsi pinjaman ketimbang melepas Rashford secara permanen. Klub masih melihatnya sebagai aset, namun juga sadar bahwa Rashford butuh lingkungan baru untuk menemukan kembali performa terbaiknya.
Aston Villa pun menjadi destinasi ideal. Klub yang kini ditangani Unai Emery melihat Rashford sebagai tambahan tenaga yang bisa memperkuat lini serang mereka. Dengan jadwal padat di paruh kedua musim 2024/2025, kehadiran Rashford bisa menjadi solusi bagi Villa.
Namun, bukan hanya Villa yang tertarik. Klub asal Turki, Galatasaray, juga disebut-sebut dalam perburuan. Meski demikian, Rashford lebih memilih bertahan di Premier League, mempertahankan kansnya untuk kembali bersinar di tanah kelahirannya.
Amorim Frustrasi Rashford di Persimpangan Jalan
Kini, semuanya bergantung pada Rashford sendiri. Aston Villa memberinya panggung untuk membuktikan bahwa ia masih pantas bermain di level tertinggi. Ada beberapa faktor yang bisa menentukan apakah ia akan bangkit atau justru semakin tenggelam:
- Adaptasi dengan Taktik Emery – Unai Emery dikenal sebagai pelatih yang menuntut intensitas tinggi dari para pemainnya. Rashford harus cepat menyesuaikan diri.
- Dukungan dari Rekan Setim – Aston Villa memiliki pemain seperti Ollie Watkins dan Leon Bailey yang bisa membantunya kembali menemukan performa terbaik.
- Mentalitas dan Motivasi Pribadi – Jika Rashford benar-benar ingin membuktikan dirinya, ini adalah saat yang tepat untuk melakukannya.
Peminjaman ke Aston Villa bisa menjadi momen kebangkitan bagi Marcus Rashford. Jika ia berhasil memanfaatkan kesempatan ini, bukan tidak mungkin ia kembali ke Manchester United sebagai pemain kunci atau bahkan menarik perhatian klub-klub besar lainnya.
Namun, jika ia masih gagal menunjukkan performa terbaik, masa depannya di sepak bola Inggris bisa semakin suram. Kini, semua ada di tangannya: memilih untuk bangkit atau perlahan menghilang dari sorotan?