Tertinggal dalam Kekacauan Fermin Lopez Kesulitan

Tertinggal dalam Kekacauan Fermin Lopez Kesulitan Mendapatkan Menit Bermain di Bawah Asuhan Hansi Flick
Fermin Lopez memulai musim keduanya bersama MPOID tim utama FC Barcelona dengan ambisi untuk memperkuat posisinya sebagai pemain inti. Pada musim pertamanya, pemain muda asal La Masia ini sukses menjelma menjadi sosok andalan di lini tengah Blaugrana. Namun, di bawah asuhan pelatih baru, Hansi Flick, perjalanan Fermin memasuki musim ini tidak sesuai ekspektasi. Menit bermainnya mengalami penuruna, dan penampilannya pun belum menunjukkan perkembangan yang maksimal.
Pada usia 21 tahun, Fermin Lopez sudah mencatatkan 19 penampilan di semua kompetisi sejauh musim ini, dengan total 717 menit di lapangan. Dimana sang pemain berhasil mentorehkan satu gol dengan tiga assist. Meski begitu, kontribusinya seakan kurang maksimal mengingat peran penting yang dimilikinya pada musim lalu di bawah Xavi Hernandez.
Musim lalu, Fermin tampil dalam 43 pertandingan, dengan 19 di antaranya sebagai starter, dan mengumpulkan hampir 2.000 menit bermain serta mencetak 11 gol. Performanya yang menonjol membuatnya menjadi salah satu pemain kunci di skuad Barcelona.
Namun, di bawah asuhan Hansi Flick, Fermin kesulitan untuk mendapatkan tempat reguler di starting XI Barcelona. Meski ia dikenal dengan keserbabisaannya di lini tengah, Flick tampaknya lebih memilih beberapa pemain lain, termasuk Gavi, yang kini menjadi pilihan utama pelatih Jerman untuk mengisi posisi gelandang serang. Posisi yang sebelumnya sering ditempati Fermin kini semakin ketat persaingannya. Tertinggal dalam Kekacauan Fermin
Kesulitan Menemukan Ritme: Cedera dan Keterlibatan di Olimpiade Membatasi Peran Fermin
Fermin sebenarnya telah mengalami sejumlah kesulitan yang menghalangi menit bermainnya, termasuk cedera dan keterlibatan dalam Olimpiade yang membuatnya absen pada awal musim. Namun, setelah periode pemulihan, ia kembali berkontribusi dalam beberapa pertandingan penting.
Antara Oktober dan Desember, Fermin sempat menikmati periode reguler dalam tim, tetapi kini ia lebih sering duduk di bangku cadangan. Dalam empat pertandingan terakhir, Fermin hanya tampil dua kali, keduanya sebagai pemain pengganti.
Pada pertandingan Copa del Rey melawan Barbastro, Fermin tampil penuh selama 90 menit, namun ia kemudian dicadangkan pada semifinal Piala Super Spanyol melawan Athletic Club. Dalam laga tersebut, ia masuk menggantikan Lamine Yamal pada menit ke-63, tetapi tidak diberi kesempatan bermain di final melawan Real Madrid.
Begitu pula di pertandingan Copa del Rey kontra Real Betis, Fermin hanya bermain kurang dari 20 menit setelah menggantikan Gavi. Di laga liga melawan Getafe, Fermin bahkan tidak dimainkan sama sekali, meskipun Barcelona membutuhkan suntikan energi untuk mengatasi kekurangan permainan mereka.
Persaingan Ketat di Lini Tengah Barcelona: Dani Olmo dan Tantangan Menemukan Posisi Tetap
Persaingan di lini tengah Barcelona semakin ketat, dengan pemain-pemain seperti Pablo Torre dan Dani Olmo juga mengalami kesulitan serupa dalam mendapatkan tempat inti. Olmo, yang menjadi rekrutan baru di musim ini, juga belum berhasil mengamankan posisi tetap di tim utama. Keberhasilan Gavi kembali menemukan performa terbaiknya dalam beberapa pertandingan terakhir membuat posisi gelandang serang semakin sulit ditembus oleh pemain lain.
Dengan begitu banyaknya pemain berbakat di skuad Barcelona, Fermin Lopez menghadapi tantangan berat untuk mendapatkan menit bermain yang konsisten.
Meskipun ia terus menunjukkan kualitasnya setiap kali diberi kesempatan, termasuk menambah dimensi permainan yang berbeda, persaingan yang ketat membuatnya harus terus berjuang agar dapat tetap relevan di tim utama Barcelona. Tantangan besar menantinya, dan hanya waktu yang akan menentukan apakah Fermin dapat mempertahankan posisinya di tengah perubahan besar di Camp Nou.