Langkahi Batas Rivalitas Pemain Bintang Ini Pernah

Langkahi Batas Rivalitas Pemain Bintang Ini Pernah

Langkahi Batas Rivalitas Pemain Bintang Ini Pernah Bela Dua Klub Rival Sekaligus

Langkahi Batas Rivalitas Pemain Bintang Ini Pernah Bela Dua Klub Rival Sekaligus, Dalam sejarah sepak bola, ada beberapa pemain bintang yang memilih keputusan kontroversial untuk membela dua klub rival dalam perjalanan karirnya. Langkah tersebut kerap memicu reaksi keras dari para penggemar, baik berupa ejekan, protes, hingga dianggap sebagai bentuk “pengkhianatan.” 

Namun, di sisi lain, keputusan itu mungkin didasarkan pada alasan profesional dan ambisi pribadi. Berikut adalah beberapa pemain bintang yang pernah bermain untuk dua klub rival sekaligus.

Andrea Pirlo: Inter Milan & AC Milan

Andrea Pirlo dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia. Namun, sebelum menjadi legenda di AC Milan, Pirlo memulai karirnya bersama klub rival, Inter Milan. Pada tahun 1998, Inter merekrut Pirlo dari Brescia dengan harapan bahwa bakat mudanya dapat berkembang menjadi pemain kunci di lini tengah mereka. MPO08

Sayangnya, di Inter Milan, Pirlo gagal menemukan performa terbaiknya dan kerap dipinjamkan ke klub lain, termasuk Reggina dan mantan klubnya, Brescia. Pada tahun 2001, ia kemudian dijual ke AC Milan, yang menjadi titik balik karirnya. 

Di AC Milan, Pirlo berkembang pesat di bawah asuhan Carlo Ancelotti dan menjadi bagian penting dalam kesuksesan klub, termasuk memenangkan dua gelar Liga Champions pada 2003 dan 2007. 

Keputusannya pindah ke Milan membawa dampak besar bagi kedua klub, terutama karena dia kemudian menjadi salah satu pemain terhebat dalam sejarah AC Milan.

Carlos Tevez: Manchester United & Manchester City

Nama Carlos Tevez tak asing di Liga Inggris, terutama karena jejaknya yang meninggalkan kesan mendalam di dua klub Manchester yang berseteru, Manchester United dan Manchester City. 

Tevez pertama kali bergabung dengan Manchester United pada tahun 2007, di mana ia membantu klub memenangkan dua gelar Liga Inggris dan satu Liga Champions pada 2008. Penampilan apiknya membuat dirinya dicintai oleh para penggemar Setan Merah.

Namun, pada 2009, Tevez memutuskan untuk hijrah ke klub rival sekota, Manchester City. Keputusan ini memicu kontroversi besar di antara fans United, yang merasa dikhianati oleh pemain yang pernah mereka sanjung. 

Meski demikian, di City, Tevez juga berhasil meraih sukses, termasuk membantu klub memenangkan gelar Liga Premier pertama mereka pada tahun 2012 setelah lebih dari 40 tahun penantian. 

Kepindahan ini membuktikan kemampuan Tevez untuk menjadi pemain kunci di kedua klub, meski harus menghadapi cemoohan dari fans setia United.

Luis Figo: Barcelona & Real Madrid

Luis Figo mungkin merupakan contoh paling ikonik dalam sejarah rivalitas sepak bola Spanyol. Pemain asal Portugal ini pernah menjadi idola di Barcelona, tempat ia bermain sejak 1995 hingga 2000. 

Figo adalah andalan lini tengah Barcelona dan dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di dunia selama masa itu. Namun, pada tahun 2000, transfer Figo ke Real Madrid membuat dunia sepak bola terguncang.

Kepindahan Figo ke Madrid dengan biaya transfer yang memecahkan rekor saat itu, senilai 62 juta euro, membuat penggemar Barcelona marah besar. Selama bertahun-tahun, setiap kali Figo kembali ke Camp Nou, ia kerap disambut dengan ejekan, bahkan pernah dilempari kepala babi oleh para suporter Blaugrana. Namun, di Real Madrid, Figo tetap membuktikan kemampuannya dengan memenangkan beberapa trofi, termasuk gelar La Liga dan Liga Champions.

Ronaldo Nazario: Barcelona & Real Madrid

Ronaldo Nazario, salah satu striker terhebat dalam sejarah sepak bola, juga pernah membela dua klub rival, Barcelona dan Real Madrid. Ronaldo bergabung dengan Barcelona pada musim 1996-1997. Hanya dalam satu musim, ia menunjukkan performa luar biasa dengan mencetak 34 gol dalam 37 pertandingan di La Liga, sekaligus membantu Barcelona memenangkan Piala Winners UEFA.

Namun, setelah semusim yang gemilang di Barcelona, Ronaldo pindah ke Inter Milan sebelum akhirnya kembali ke Spanyol pada tahun 2002 untuk membela Real Madrid. Di Madrid, Ronaldo menjadi bagian dari era “Galacticos” dan meraih sukses besar, termasuk memenangkan dua gelar La Liga dan satu Liga Champions. Meski pernah dianggap sebagai ikon Barcelona, kepindahan Ronaldo ke Real Madrid menegaskan statusnya sebagai pemain profesional yang lebih mementingkan prestasi ketimbang rivalitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *