Alasan Manchester United Tak Jadi Bawa Ivan Toney
Alasan Manchester United Tak Jadi Bawa Ivan Toney
Alasan Manchester United Tak Jadi Bawa Ivan Toney, Manchester United terus mencari solusi untuk memperkuat lini serang mereka pada musim panas 2024. Meski sudah mendatangkan pemain muda Joshua Zirkzee dari Bologna, Erik ten Hag masih membutuhkan pemain berpengalaman di lini depan. Nama Ivan Toney, penyerang Brentford yang memiliki reputasi kuat di Premier League, sempat menjadi target utama klub.
Dengan rekam jejak yang impresif bersama Brentford, termasuk mencetak 72 gol dalam hampir 150 penampilan, Toney menjadi incaran banyak klub top Eropa. Namun, meskipun penyerang berusia 28 tahun ini sempat tertarik dengan potensi bergabung ke Old Trafford, akhirnya Manchester United memutuskan untuk tidak melanjutkan negosiasi lebih lanjut.
Gaji yang Terlalu Tinggi
Salah satu alasan utama mengapa Manchester United memutuskan untuk tidak mengejar Ivan Toney adalah tuntutan gaji yang terlalu tinggi. Dilaporkan bahwa Toney meminta gaji sekitar £250,000 per minggu, yang jika dipenuhi, akan membuatnya menjadi salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di Manchester United. Bahkan, gaji tersebut lebih tinggi dari beberapa bintang top klub seperti Bruno Fernandes, yang diyakini dapat memicu ketidakpuasan di ruang ganti. MPOID
Toney, yang baru saja kembali dari larangan bermain karena kasus taruhan, sempat menunjukkan performa apik dengan mencetak empat gol dalam lima pertandingan. Namun, performanya kemudian menurun, bahkan hingga tidak mencetak gol selama lebih dari dua bulan. Penurunan performa ini membuat manajemen Manchester United mempertimbangkan kembali apakah Toney layak mendapat gaji setinggi itu.
Kepuasan dengan Skuad yang Ada
Alasan lain yang membuat Manchester United mengurungkan niat membawa Toney adalah karena mereka merasa puas dengan opsi striker yang sudah ada. Setelah mendatangkan Joshua Zirkzee dan memiliki Rasmus Højlund, manajemen klub merasa bahwa mereka sudah memiliki cukup kedalaman di lini depan untuk musim 2024/2025.
Selain itu, Manchester United juga ingin fokus mengembangkan potensi pemain muda seperti Højlund yang dianggap bisa menjadi striker utama klub di masa depan. Dengan kombinasi antara pengalaman Zirkzee dan potensi besar Højlund, klub memilih untuk tidak menambah beban finansial dengan mendatangkan Toney yang harganya terbilang mahal, baik dari segi transfer maupun gaji.
Kondisi Finansial dan Kebijakan Transfer
Keputusan untuk tidak mendatangkan Toney juga dipengaruhi oleh strategi transfer Manchester United yang lebih hati-hati di tengah ketatnya aturan Financial Fair Play. Setelah mendatangkan sejumlah pemain di bursa transfer musim panas, klub mulai lebih selektif dalam mengeluarkan dana besar. Situasi ini diperparah dengan kebutuhan klub untuk menjual beberapa pemain sebelum bisa kembali aktif di pasar transfer.
Toney yang masih memiliki kontrak hingga 2025 bersama Brentford dipatok dengan harga sekitar £50 juta. Meski harga ini lebih rendah dibandingkan valuasi sebelumnya yang mencapai £100 juta, Manchester United merasa bahwa mereka tidak perlu mengeluarkan dana sebesar itu, terutama ketika opsi striker lain yang lebih terjangkau tersedia di pasar.
Meski awalnya tampak sebagai target ideal bagi Manchester United, tuntutan gaji tinggi dan kebijakan finansial klub yang berhati-hati akhirnya membuat mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan pengejaran terhadap Ivan Toney. Sebagai gantinya, Erik ten Hag memilih untuk mengoptimalkan skuad yang ada, sambil menjaga stabilitas keuangan klub dan ruang ganti.
Dengan fokus pada pengembangan talenta muda seperti Højlund, United berharap dapat membangun lini serang yang tangguh tanpa perlu terjebak dalam kesepakatan transfer yang berisiko.