Sem Yvel Membuktikan Kesalahan Indra Sjafri dengan Bergabung
Sem Yvel Membuktikan Kesalahan Indra Sjafri dengan Bergabung Ke Nac Breda. Sem Yvel, Gelandang serang Indonesia ditolak oleh pelatih timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri karena ia dikeluarkan dari daftar panggilan dan malah diberi kesempatan untuk dipromosikan ke timnas senior. Sebelumnya, Sem Yvel merupakan salah satu pemain diaspora yang diuji Indra Sjafri saat memperkuat timnas Indonesia U-19 dan ia juga berpeluang mengikuti Toulon Cup 2024.
Sayangnya, nama Sem Yvel tak lagi masuk dalam daftar panggilan Piala AFF U-19 2024 padahal pemain berusia 19 tahun tersebut punya kualitas sebagai pemain yang punya masa depan cemerlang. Namun di tengah semua itu, Sem Yvel justru menyampaikan kabar baik. Ia berkesempatan bermain pada pertandingan pramusim saat tim utama NAC Breda sebagai pemain utama yang masuk starting line up senior. UGDEWA
Jalani Pramusim Di Nac Breda Senior
Sem melakukan debut bersama skuad utama senior NAC Breda. Dan pada saat itu, ia bermain sebagai gelandang bertahan. Tentu saja ini menjadi kabar baik bagi pemain berbakat Sem Peter Yvel. Di usianya yang masih 19 tahun, ia sudah mendapat kesempatan bermain untuk sekuad senior NAC Breda. Berawal di Akademi Feyenoord dan pindah ke ADO Den Haag pada Juli 2016 sebagai karir sepakbola pertamanya.
Setelah lima tahun di tim junior, Sem Yvel dipromosikan ke tim U-17 ADO Den Haag pada tahun 2017. Namun, setahun kemudian, gelandang serang tersebut memutuskan pindah ke Smitshoek U-19. Pada Juli 2023 Sem Iver memutuskan pindah ke NAC Breda U-21. Menurut data Transfermarkt, Sem Yvel telah mencatatkan 14 penampilan untuk NAC Breda U-21 dengan mencetak 2 gol.
Menariknya, meski terbilang muda, Sem Yvel sudah pernah tampil di timnas senior. Sayangnya, Sem Yvel tak mampu merebut hati Indra Sjafri. Pelatih Timnas U-19 Indonesia saat mengumumkan nama-nama pemain yang dipanggil untuk mengikuti Toulon Cup dan ke TC tahap akhir Piala AFF U-19 2024. Ia diturunkan oleh Indra Sjafri saat pertandingan antara Ukraina U23 dan Jepang U19. Padahal kesempatannya terbuka lebar namun Indra Sjafri masih kurang puas dengan performanya waktu itu. UGDEWA
Keuntungan Timnas Jika Menaturalisasi Sem Yvel
Sebaliknya, jika Timnas Indonesia berhasil menaturalisasi Sem Yvel, setidaknya ada dua keuntungan. Jika performanya terus menyamai tim U-21 dengan NAC Breda, bukan tidak mungkin Shin Tae-yong menaruh perhatian padanya. Dan jika berhasil naturalisasi, maka posisi gelandang serang dan gelandang tengah yang bisa jadi Sem Yvel akan digantikan oleh dua bintang lini tengah Timnas Indonesia yang saat ini bermain untuk KMSK Dainze yaitu Marselino Ferdinan dan Marc Klok sebagai bintang muda yang bermain di PERSIB Bandung. Apa saja kelebihan yang diapatkan timnas jika menaturalisasi Sem? Berikut ulasannya!
- Punya Masa Depan Bagus
Keuntungan pertama jika merekrut Sem Yvel adalah faktor usianya yang masih muda karena debutnya di sepakbola masih sangat panjang dan bagus jika terus berkembang sampai sekarang. Seperti diketahui, Sem Yvel merupakan pemain kelahiran 10 April 2005 di Belanda. Tahun depan April 2024, Sem Yvel baru berusia 19 tahun yang artinya Timnas Indonesia bisa memanfaatkan performa Sem Yvel dalam waktu yang cukup lama. Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong juga dikenal sangat gemar memasukkan pemain muda ke dalam timnya. Sem Yvel Membuktikan Kesalahan
- Dari Akademi Eropa
Sampai umur 17 tahun, diketahui Sem Yvel menimba ilmu di Feyenoord Junior, menghabiskan enam tahun di ADO Junior. Dia kemudian pindah ke Smitshoek U-19 selama satu musim. Sejak Juli 2023, ia bermain untuk NAC Breda U-21 dan bermain dalam 14 pertandingan serta berhasil mencetak 2 gol dalam 1023 menit. Berkat bakatnya itu, Sem Yvel pun dipanggil ke tim senior NAC Breda dan kedepannya diprediksi akan punya karir sepakbola yang cemerlang. UGDEWA