Netizen Bully Pemain Timnas PSSI Siapkan Cara Melawannya

Netizen Sering Bully Timnas

Netizen Sering Bully Pemain Timnas, PSSI Siapkan Cara Khusus untuk Melawannya

 

 

Netizen Sering Bully Pemain Timnas, PSSI Siapkan Cara Khusus untuk Melawannya – PSSI menyadari bahwa para pemain Timnas Indonesia kerap kali menjadi sasaran bully-an dan hinaan dari sebagian netizen atau pengguna media sosial. 

 

Untuk melindungi para pemain dari tindakan tidak terpuji tersebut, PSSI telah menyiapkan langkah-langkah dan konsep khusus.

 

Arya Sinulingga, selaku Anggota Exco (Eksekutif Komite) PSSI, menegaskan bahwa pihaknya sangat serius dalam upaya melindungi para pemain Timnas Indonesia dari bully-an yang kerap dilakukan oleh oknum-oknum netizen. 

 

Arya mengungkapkan bahwa PSSI telah memiliki sebuah ‘konsep’ yang akan diterapkan untuk memberikan perlindungan kepada para pemain. LGOACE

 

“Sebenarnya dalam sebulan atau dua bulan terakhir ini, kami di PSSI sudah memiliki konsep mengenai perlindungan terhadap para pemain dan pelaku sepak bola Indonesia. Di mana kami melihat semakin maraknya kasus bully-an terhadap pemain sepak bola, bahkan yang terbaru adalah tindakan-tindakan rasisme yang dilakukan oleh oknum-oknum netizen. Saya tidak ingin menyebut mereka sebagai suporter karena tindakan tersebut sangat tidak sportif,” ungkap Arya.

 

Lebih lanjut, Arya menjelaskan bahwa konsep perlindungan yang disiapkan PSSI akan mencakup berbagai aspek, seperti pemberian edukasi kepada masyarakat tentang etika bermedia sosial, penindakan tegas terhadap pelaku bully-an dan rasisme, serta upaya untuk membangun ekosistem media sosial yang lebih positif dan sportif bagi para pemain.

 

PSSI berharap dengan konsep ini, para pemain Timnas Indonesia dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam berkarier, tanpa harus merasa tertekan atau terganggu oleh tindakan bully-an dan hinaan yang kerap kali diterima di media sosial. 

 

Perlindungan terhadap para pemain menjadi salah satu prioritas utama PSSI dalam rangka mengembangkan sepak bola nasional.

 

Selain itu, Arya mengungkapkan bahwa PSSI akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan media sosial Meta sebagai pemilik platform Instagram dan Facebook.

 

Dia menyatakan bahwa kerja sama akan dilakukan dengan Meta, TikTok, YouTube, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta pihak kepolisian, untuk menyusun aturan dan regulasi yang melindungi pemain.

 

Arya menambahkan bahwa mereka akan mengajukan usulan kepada Meta, TikTok, atau Twitter untuk menindak akun yang melakukan tindakan rasisme, baik terhadap pemain dari Timnas Indonesia U-23 maupun dari negara lain.

 

Selain pemain Timnas Indonesia U-23, sejumlah pemain dari Guinea dan Federasi Sepak Bola Guinea (FGF) juga mengalami serangan rasis melalui media sosial setelah mengalahkan Indonesia di playoff Olimpiade 2024.

 

Arya mengkritik tindakan rasis tersebut, menyebutnya memalukan dan berbahaya.  LGOACE

 

Dia menyatakan keprihatinannya bahwa orang Indonesia terlibat dalam tindakan rasis tersebut, dan menegaskan bahwa hal ini harus diubah menjadi sesuatu yang positif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

 

Praktik bullying terhadap pemain timnas sepak bola Indonesia menjadi topik yang hangat dibahas di media sosial. Fenomena ini mencuat kembali setelah dalam beberapa pertandingan terakhir timnas Indonesia di Piala AFC U-23.

 

Para pemain, terutama yang dianggap tampil buruk, menjadi sasaran serangan dari netizen. 

 

Mereka menerima berbagai komentar kasar, hinaan, bahkan ancaman yang ditujukan secara langsung kepada mereka.

 

Fenomena ini mengundang keprihatinan. Meskipun netizen berhak memberikan kritik terhadap performa timnas, tapi kritik tersebut harus disampaikan dengan cara yang membangun dan tidak merendahkan martabat pemain.

 

Penting untuk diingat bahwa para pemain timnas juga manusia yang memiliki perasaan. Serangan daring dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap mental dan performa mereka di lapangan.

 

Sepak Bola

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *