Mulai Digenjot, Erick Thohir Ingin Adakan Liga Putri Indonesia
Mulai Digenjot, Erick Thohir Ingin Adakan Liga Putri Indonesia mulai Musim 2026 Nanti
Mulai Digenjot, Erick Thohir Ingin Adakan Liga Putri Indonesia mulai Musim 2026 Nanti – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, memiliki rencana untuk menyelenggarakan Liga Sepakbola Putri Indonesia pada tahun 2026 mendatang.
Namun, sebelum memulai liga tersebut, ia berencana untuk memperkuat akar rumput terlebih dahulu dengan membangun Timnas Putri Indonesia U-17.
Selain itu, kabarnya PSSI juga akan menggelar kompetisi sepakbola putri untuk kelompok usia 10 sampai 12 tahun, yang saat ini masih difokuskan di Pulau Jawa.
“Liga Putri direncanakan akan dimulai pada tahun 2026. Namun, sebelum melangkah ke sana, ia menyadari pentingnya memperkuat pondasi sepak bola putri melalui pembangunan tim nasional dan kompetisi di tingkat usia dini,” ujar Erick saat ditemui di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, pada hari Minggu, 17 Mei 2024i. LGODEWA
Menurutnya, memperkuat akar rumput dan membangun struktur kompetisi yang kuat bagi para pemain muda akan menjadi langkah awal yang penting sebelum meluncurkan Liga Sepakbola Putri Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa ketika liga tersebut diluncurkan, akan ada pemain yang siap dan terampil untuk berkompetisi.
Erick Thohir juga menyampaikan bahwa tujuannya datang ke Bali adalah untuk memberikan dukungan kepada Timnas Putri Indonesia U-17 yang akan menghadapi laga pamungkas melawan Korea Utara dalam Grup A Piala Asia U-17 Putri 2024, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali.
Meskipun Indonesia kalah dengan skor telak 0-9 dari Korea Utara dalam pertandingan tersebut.
Selain itu, Erick menekankan pentingnya dukungan untuk Timnas Putri Indonesia U-17 saat mereka bertanding di Piala Asia Wanita U-17 2024.
Erick juga menyatakan perbandingan antara pendekatan pelatihan antara Shin Tae Yong, pelatih Timnas Putra Indonesia, yang membangun tim dari dasar, dan Satoru Mochizuki, pelatih Timnas Putri Indonesia, yang juga sedang membangun tim dari level yang sangat rendah.
Menurut Erick, proses pembangunan Timnas Putri Indonesia membutuhkan waktu dan kesabaran.
Meskipun demikian, dia mengamati bahwa sudah ada beberapa contoh pemain sepakbola putri Indonesia yang telah berhasil bermain di luar negeri, yang menunjukkan potensi besar bagi perkembangan sepak bola putri di Tanah Air.
“Jadi perlu waktu, tapi jangan juga kita langsung [bilang], wah kita tidak ada harapan di putri, tidak bisa. Sudah ada contoh, beberapa pemain putri kita main di luar negeri. Cuma, selama ini kita menganaktirikan yang namanya sepakbola wanita, [dan] tidak pernah dibangun seperti hari ini,” ujar Erick. LGODEWA
Erick menekankan bahwa proses pengembangan sepak bola putri memerlukan waktu dan kesabaran, tetapi bukan berarti kita harus langsung menyerah dan menganggap bahwa tidak ada harapan untuk sepak bola putri di Indonesia.
Erick menyoroti bahwa sudah ada beberapa pemain putri Indonesia yang telah berhasil bermain di luar negeri, menunjukkan potensi yang besar bagi perkembangan sepak bola putri di Indonesia.
Namun, Erick juga menyoroti bahwa selama ini sepak bola putri sering diabaikan dan tidak diberikan perhatian yang layak.
Hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk membangun sepak bola putri di Indonesia baru dimulai belakangan ini, dan kita perlu memperhatikan dan mendukung perkembangan ini lebih lanjut.
Timnas Putri Indonesia U-17 baru saja menyelesaikan perjalanan mereka di Piala Asia Wanita U-17 2024 dengan hasil yang mengecewakan.
Mereka mengalami tiga kekalahan berturut-turut di fase grup. Pertama, mereka kalah 1-6 dari Filipina pada tanggal 4 Mei 2024.
Kemudian, mengalami kekalahan telak dengan skor 0-12 dari Korea Selatan pada tanggal 9 Mei 2024.
Laga terakhir, mereka kembali menelan kekalahan dengan skor 0-9 dari Korea Utara pada tanggal 12 Mei 2024.
Dengan hasil tersebut, Timnas Putri Indonesia U-17 tidak berhasil melangkah ke babak semifinal dan secara resmi mengakhiri partisipasinya dalam turnamen ini.